
Anda tidak dapat memiliki daftar otobiografi terbaik dan tidak termasuk The Diary of a Young Girl oleh Anne Frank.
Dengan ancaman Perang Dunia II yang semakin dekat, Anne yang berusia 13 tahun menerima buku harian untuk ulang tahunnya, dan dalam entri pertamanya dia menulis, “Saya harap saya akan dapat menceritakan segalanya kepada Anda, karena saya belum pernah bisa curhat pada siapa pun, dan saya harap Anda akan menjadi sumber kenyamanan dan dukungan yang luar biasa.”
Anne, bersama saudara perempuannya, orang tua, keluarga lain, dan seorang dokter gigi, menghabiskan dua tahun berikutnya bersembunyi di sebuah rumah di Amsterdam, dan dalam buku hariannya, Anne mencurahkan isi hatinya. Dia menulis tentang bagaimana rasanya hidup dalam kondisi luar biasa seperti itu, ketakutan terus-menerus akan ditangkap, dan frustrasi serta tekanan hidup sebagai tahanan. Dia juga mendokumentasikan pengalaman remaja yang lebih teratur, seperti berjuang dengan seksualitasnya yang baru muncul dan berdebat dengan ibu dan saudara perempuannya.
Meskipun Anne meninggal secara tragis di kamp konsentrasi pada tahun 1945 pada usia 15 tahun, kata-katanya terus menginspirasi puluhan juta orang yang telah membaca buku hariannya. Dianggap sebagai salah satu buku besar abad yang lalu, The Diary of a Young Girl tidak hanya mengungkapkan kengerian bagaimana rasanya menjadi remaja Yahudi selama holocaust, tetapi juga menangkap kecerdasan, wawasan, kasih sayang, dan kedalaman sebuah wanita muda yang jauh lebih bijaksana dari usianya.