
Perjudian dapat memiliki efek mendalam pada dinamika keluarga. Ketika seseorang yang dekat dengan Anda menjadi kecanduan, seluruh rumah tangga terpengaruh.
Anggota keluarga yang merasa dikhianati dapat menanggung dampak finansial, emosional, dan sosial; ini dapat menyebabkan kerusakan permanen yang terjadi pada hubungan.
Masalah Keuangan
Ketika kecanduan judi mulai berdampak buruk pada sebuah keluarga, hasilnya bisa mengerikan. Ini terutama benar jika rumah tangga sudah mengalami kesulitan keuangan dan penjudi kompulsif mengurus semua tanggung jawab keuangan.
Masalah keuangan seperti kebangkrutan atau akumulasi utang dapat muncul; masalah hukum seperti penggusuran dapat mengikuti juga.
Anak-anak mungkin menyadari masalah perjudian ketika orang tua tidur terpisah dan pertengkaran, air mata, dan tudingan menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Ketika ini terjadi, anak-anak dapat bertingkah dan mengalami masalah emosional seperti depresi atau kecemasan.
Penelitian sebelumnya terutama berkonsentrasi pada populasi pencari bantuan dan sampel kecil peserta, sehingga sulit untuk mengukur secara akurat efek perjudian pada keluarga. Namun, studi saat ini memberikan wawasan tentang apa yang terjadi ketika masalah perjudian mengganggu kehidupan keluarga, rencana yang disusun dengan baik, dan aspirasi masa depan; menunjukkan bahwa gangguan menyebabkan tekanan emosional yang ekstrem dan pergolakan bagi pasangan.
Kerusakan dalam Hubungan
Kecanduan judi dapat mendatangkan malapetaka pada kesejahteraan finansial dan emosional keluarga, serta berdampak pada anak-anak, orang tua, dan individu penting lainnya dalam hidup mereka.
Bahkan dalam keadaan sulit, beberapa keluarga dapat tetap tabah dan berhasil melewatinya. Ini mungkin membutuhkan waktu jangka panjang untuk penyembuhan dan pembangunan kembali.
Namun, jika situasinya terus berlanjut dan tidak ditangani, pada akhirnya dapat menyebabkan putusnya suatu hubungan.
Studi ini mengungkapkan bahwa banyak mitra yang disurvei melaporkan hubungan mereka rusak parah karena masalah perjudian pasangan mereka.
Perjudian berdampak buruk pada hubungan mereka, seringkali bermanifestasi dalam penderitaan emosional, kehilangan kepercayaan dan pengkhianatan, ketegangan keuangan, dan konflik yang sering berakhir dengan perpisahan atau perceraian. Yang lebih buruk adalah ketika kebohongan, ketidakjujuran, dan penyembunyian perilaku dan masalah perjudian pasangan mereka menyebabkan tekanan lebih lanjut dan perasaan pengkhianatan yang semakin dalam.
Masalah Emosional
Selain masalah keuangan, perjudian dapat berdampak emosional pada dinamika keluarga. Pasangan, anak-anak, dan saudara kandung mungkin menjadi marah atau frustrasi karena masalah perjudian.
Kemarahan dapat dengan cepat meningkat di antara pasangan dan/atau anak-anak, yang menyebabkan pertengkaran dan kekerasan fisik di antara mereka. Di banyak keluarga di mana ada penjudi bermasalah di rumah, ketegangan ini dapat menyebabkan perceraian.
Berbohong dan menyembunyikan masalah sering digunakan oleh pecandu judi untuk menjaganya dari orang yang mereka cintai. Hal ini menyebabkan luka dan pengkhianatan yang besar bagi mereka yang tidak tahu apa-apa tentang apa yang terjadi dalam hidup mereka.
Berurusan dengan efek demensia pada pasangan bisa sangat menantang, karena mereka harus mencoba dan mendukung orang yang mereka cintai melaluinya. Itu mungkin membuat mereka merasa terisolasi dan malu; lebih jauh lagi, itu bahkan bisa menjadi pendorong depresi atau kecemasan yang berdampak negatif pada kesehatan dan kesejahteraan mereka.
Melecehkan
Efek perjudian pada dinamika keluarga bisa sangat menghancurkan. Ini sering menyebabkan kerugian finansial, hubungan yang rusak, dan bahkan rusaknya kepercayaan di antara pasangan.
Pelecehan adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan tindakan atau situasi apa pun yang menyebabkan kerugian fisik, emosional, atau mental pada individu lain. Ini dapat berkisar dari pelecehan fisik hingga penganiayaan psikologis dan juga penganiayaan seksual.
Eksploitasi mengacu pada penggunaan ilegal sumber daya atau pendapatan individu lain untuk mendapatkan sesuatu yang berharga. Hal ini dapat terjadi melalui berbagai cara, seperti memalsukan cek atau menarik uang dari rekening bank seseorang tanpa izin.
Kata penyalahgunaan berasal dari bahasa Latin abusus, yang berarti penyalahgunaan atau penganiayaan. Awalnya digunakan sebagai kata kerja, kemudian diadopsi menjadi bentuk kata benda.